Kamis, 29 April 2010

Laba

LABA

Pengertian
Dalam perpajakan makna income adalah : jumlah kotor sehingga diterjemahkan sebagai penghasilan.
Sedangkan dalam istilah umum, income adalah : jumlah bersih (di mana merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya secara akrual.

Tujuan pelaporan laba
Laba akuntansi dapat digunakan menjadi :
1. Indicator efisiensi dalam penggunaan dana
2. Pengukur kinerja perusahaan
3. Dasar penentuan pengenaan pajak
4. Alat pengendali alokasi sumber daya ekonomik suatu Negara
5. Dasar pembagian deviden,dll

Konsep laba konvensional
Maksud dari laba konvensional adalah laba akuntansi yang sekarang berjalan.

Laba akuntansi mempunyai beberapa kelemahan :
1. Belum didefinisi secara semantic
2. PABU menjadi pedoman pengukurannya
3. Penyajian dan pengukuran masih difokuskan pada pemegang saham
4. Belum memperhitungkan pengaruh perubahan daya beli,dll.

Konsep laba dalam tataran semantic
• Pengukur kinerja
Laba dapat mempresentasikan kinerja efisiensi karena laba menentukan ROI, ROA, dan ROL sebagai pengukur efisiensi.
• Konfirmasi harapan investor
Melakukan perekayasaan pelaporan keuangan untuk meyakinkan bahwa harapan-harapan investor di masa lalu tentang perusahaan memang terealisasi. Dengan demikian laba dapat diartikan sebagai sarana mengkonfirmasi harapan-harapan tersebut.
Maksud dari pernyataan di atas adalah : bahwa investor dalam mengambil kebijakan investasinya melalui prediksi laba.
• Estimator laba ekonomik
Terdapat beberapa criteria pembeda antara laba akuntansi dan laba ekonomik, yaitu :
Sudut pandang pemaknaan, dasar pengukuran, pengertian ekonomik, makna depresiasi, unit pengukur, sasaran pengukuran / sifat laba, konsep dasar yang melandasi, fungsi asset.
Apabila laba akuntansi tidak mendapat gangguan akibat penerapan PABU, laba akuntansi akan menjadi predictor yang andal seperti laba ekonomik.
• Makna laba
Makna laba secara semantic meliputi : pengukur efisiensi, konfirmasi harapan investor, estimator laba ekonomik.
Dari berbagai pengertian, karakteristik laba secara umum adalah :
1. Kenaikan kemakmuran
2. Perubahan dalam periode tertentu
3. Suatu perubahan dapat dinikmati, didistribusi, asalkan kemakmuran awal dipertahankan.
• Laba dan capital
Laba dan capital merupakan sesuatu hal yang berbeda.
Capital merupakan sediaan kemakmuran pada saat tertentu, sedangkan laba adalah aliran kemakmuran atau merupakan aliran potensi jasa yang dapat dinikmati dalam kurun waktu tertentu dengan tetap mempertahankan tingkat potensi jasa mula-mula.

• Konsep pemertahanan capital
Dilandasi suatu gagasan bahwa entitas berhak mendapatkan kembalian dan menikmati nya setelah capital dipertahankan keutuhannya.

Konsep laba dalam tatanan sintaktik
Makna tatanan semantic dikembangkan menjadi tatanan sintaktik, berarti konsep laba harus dioperasionalkan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi yang mantap dan objektif sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan dalam statemen keuangan.
• Pendekatan transaksi
Dengan pendekatan ini laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi terutama transaksi eksternal yang kemudian terakumulasi sampai akhir periode.
• Pendekatan kegiatan
Dengan pendekatan ini, laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan.
• Pendekatan pemertahanan capital
Laba merupakan konsekuensi dari pengukuran capital pada 2 titik waktu yang berbeda, maka dengan konsep ini, statemen keuangan diukur atas dasar pendekatan asset – kewajiban.
• Pengukuran atau penilaian capital
Cara menilai capital :
1. Jenis capital
Jenis capital berkaitan dengan karakteristik dan wujud capital.
Dalam hal ini terdapat 2 jenis konsep :
 Capital financial
Adalah klaim dipandang dari jumlah rupiah atau nilai yang melekat padanya tanpa memperhatikan wujud fisis klaim tersebut.
 Capital fisis
Adalah sumber ekonomik yang dikuasai oleh entitas yang dimaknai sebagai kapasitas produksi fisis, yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa.
2. Dasar penilaian


• Skala pengukuran
Adalah unit pengukur yang dapat dilekatkan pada suatu objek sehingga objek tersebut dapat dibedakan besar-kecilnya dari objek lain atas dasar unit pengukur tersebut.
• Skala nominal
Atau kata lainnya skala rupiah nominal adalah satuan rupiah sebagaimana telah terjadi tanpa memperhatikan perubahan perubahan daya beli dengan berjalannya waktu akibat perubahan kondisi ekonomik.
• Skala daya beli
Atau skala daya beli konstan adalah untuk mengatasi kelemahan skala rupiah nominal.

Dasar atau atribut pengukuran
Terdapat 2 dasar penilaian penting yang berpaut dengan penentuan laba , yaitu :
• Kos historis
Merupakan jumlah rupiah sepakatan yang telah tercatat dalam system pembukuan. Dipilih karena objektif dan dapat diuji kebenarannya.
• Kos sekarang
Menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang diperlukan sekarang oleh unit usaha untuk memperoleh asset yang sama jenis dan kondisinya yang setara.

Pengukuran laba dengan mempertahankan capital
Terdapat 3 faktor penentu capital : jenis, skala, dan dasar penilaian
Terdapat juga berbagai pengukuran laba sebagai hasil penilaian capital pada 2 waktu yang berbeda.
Berbagai pendekatan penilaian capital dan implikasinya terhadap penentuan laba :
• Kapitalisasi aliran kas harapan
• Penilaian pasar
• Setara kas sekarang
• Harga masukan historis
• Harga masukan sekarang
• Pemertahanan daya beli konstan

Konsep laba dalam tataran pragmatic
Teori akuntansi pragmatic yaitu pengaruh yang diakibatkan jika suatu informasi benar-benar digunakan oleh pengguna informasi.
• Predictor aliran kas ke investor
Secara pragmatic laba bermanfaat karena diperlukan untuk menyediakan angka prakiraan laba yang pada akhirnya membantu untuk memprediksi aliran kas masa dating.
• Laba dan harga saham
Laba akuntansi akan menentukan harga saham sehingga bermanfaat bagi investor.
• Perkontrakkan efisien
Didasarkan pada aspek dan implikasi hubungan dengan keagenan.
Aspek pragmatic laba dalam perkontrakkan efisien didasarkan pada gagasan bahwa kontrak akan efisien kalau laba akuntansi menjadi criteria dalam kontrak tanpa memandang aspek semantic.
• Pengendalian manajemen
Pengendalian manajemen menuntut adanya kontrak-kontrak internal yang memerlukan berbagai tingkat laba akuntansi sebagai unsure kesepakatan.
• Teori pasar efisien
Pasar modal merupakan sarana untuk mempertemukan pengguna dana dan pentedia dana serta sarana untuk memperjual-belikan surat-surat berharga khususnya saham.
• Bentuk efisien pasar
Terdapat 3 bentuk efisiensi :
1. Bentuk lemah
2. Bentuk semi kuat
3. Bentuk kuat

Laba sebagai signal
Laba akuntansi yang diumumkan via statemen keuangan merupakan salah satu signal dari himpunan informasi yang tersedia bagi pasar modal. Laba merupakan sarana untuk menyampaikan signal-signal dari manajemen yang tidak disampaikan secara public.
• Pengujian kandungan informasi laba
Apakah suatu laba mengandung informasi, dapat ditunjukkan oleh reaksi pasar terhadap pengumuman laba sebagai suatu peristiwa.
• Pengujian peristiwa
Laba mempunyai efek pragmatic terhadap perilaku pasar modal.
• Laba dan teori entitas
Konsep kesatuan mempunyai implikasi terhadap pengertian pendapatan, biaya, dan laba.
Teori entitas yang banyak dibahas dalam literature TA adalah
1. Entitas usaha bersama
2. Entitas usaha atau bisnis
3. Entitas investor
4. Entitas pemilik
5. Entitas pemilik residual
6. Entitas pengendali
7. Entitas dana
Teori entitas selalu dikaitkan dengan partisipan dalam kegiatan ekonomik yaitu : manajer, karyawan, investor, kreditor, pemerintah, dan entitas lain yang terlibat.
Penyajian laba
Walaupun teori entitas yang dibahas diatas berkaitan dengan masalah penyajian, masalah lebih difokuskan pada masalah konseptual tentang apa yang disebut laba.

PERTANYAAN:
1. Dengan cara apa investor mengambil kebijakan investasinya?
2. Apabila perusahaan mengalami penurunan laba,bagaimana yang dilakukan perusahaan dan cara apa agar perusahaan dapat stabil lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar