Kamis, 29 April 2010

Aset

ASET


Pengertian
FASB mendefinisikan asset dalam rerangka konseptualnya sebagai berikutt (SAFC No. 6,prg.25): Aset adalah manfaat ekonomik masa dating yang cukup pasti yang diperoleh dikendaliakan oleh suatu emtitas sebaga akibat transaksi masa lalu. APB No.4 merinci asset yang digolongkan sebagia sumber ekonomk sebagia berikut (prg 57):
1. Sumber produktif (productive resources)
2. Produk (products) yang merupekan keluaran kesatuan usaha
3. Uang (money)
4. Klaim untuk menerima uang (claims to receive money)
5. Hak pemilikan atau investasi pada perusahaan lain (ownership interest in other enterprises).
Tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat disebut asset :
1. Manfaat Ekonomik
2. Dikuasai oleh Entitas
3. Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu

Karakteristik Pendukung
FASB menyebutkan beberapa karakteristik pendukung, yaitu;
• Melibatkan Kos, Berwujud, Tertukaran , Terpisahkan

Pengukuran
Pengukuran bukan merupakan criteria untuk mendefinisikan asset tetapi merupakan kriteria pengakuan asset. Salah satu criteria pengakuan asset adalah keterukuran (measurability) manfaat ekonomik masa datang. Yang dimaksud pengukuran dalam pembahasan di sisni adalah penentuan jumlah yang harus dilekatkan pada suatu objek asset pada saat terjadinya yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti alran fisis objek.


Kos Sebagai Pengukuran dan bahan Olah Akuntansi
Konsep dasar penghargaan sepakatan menegaskan bahwa penngukur asset pada saat pemerolehan yang paling objektif adalah jumlah rupiah yang terlibat dalam transaksi pertukaran antara dua pihak independent yang sama-sama berkehendak (arm’s length bargaining). Jumlah rupiah tersebut akan menjadi bahan olah akuntansi yang disebut kos. Jadi, kos dalam arti luas mempunyai makna sebagai agrergat harga (price aggregate) dalam pemerolehan suatu asset.

Penghargaan Sepakatan sebagai Bukti
Transaksi pertukaran (jual-beli) dapat dijadkan landasan menentukan kos yang terandalkan karena penghargaan sepakatannya didasarkan atas mekanisme pasar yang bebas sehinggga tia menjadi bukti validitas pengukuran kos lebih-lebih dalam mekanisme pasar sempurna (perfect market).

Pengakuan Kos
Besar kecilnya kos yang harus dicatat pertama-kali sebagi pengukur suatu asset pada saat pemerolehan ditensukan oleh ; (1) batas kegiatan yang disebut pemerolehan dan (2) jenis penghargaan.

Batas Kegiatan
Secara konseptual pembentukankos suatu asset (baik berwujud atau tidak ) adalah semua pengeluaran (pengorbanan sumber ekonomik) yang terjadi atau diperlukan akibat kegiatan pemerolehan suatu asset sampai tia ditempatkan pada kondisi siap dipakai atau berfungsi sesuai dengan pemerolehannya.

Jenis Penghargaan
Agar penghargaan yang telah disetujui dapat dicatat dalam system akuntansi. penghargaan tersebut harus dinyatakan dalam satuan uang. Bila transaksi terjadi dalam mekanisme pasar bebas antara pihak independent, kos tunai (cash cost) adalah pengukur asset yang paling valid dan objektif.

Kos Dalam Barter
Barter atau pertukaran asset adalah pemerolehan asset (biasanya asset berwujud atau non moneter) dengan penghargaan berupa asset berwujud atau nonmoneter. Prinsip-prinsip penentuan kos asset yang diterima dalam barter atau pertukaran:
1. Pertukaran taksejenis, tanpa pembayaran tombok
2. Pertukaran taksejenis, dengan pembayaran tombok
3. Pertukaran sejenis, tanpa pembayaran tombok
4. Pertukaran sejenis, dengan pembayaran tombok
5. Pertukaran sejenis, dengan penerimaan tombok

Saham Sebagai Penghargaan
Saham sebagai penghargaan nerupakan salah satu bentuk pemerolehan asset dengan barter Pengukuran yang tepat untuk menentukan kos adalh jumlah rupiah uang yang akan diterima oleh perusahaan seandainya perusahaan menerbitkan saham-saham yang digunakan unuk penghargaan.

Kos Dalam Reorganisasi
Pengukuran kos harus didasrkan atas keadaaan seakan-akan perusahaan baru berdiri (fresh start). Jadi dianggap bahwa asset perusahaan merupakan suatu kesatuan berbagai aset yang baru dibeli.

Hadiah atau Hibah
Fasilitas atau factor ekonomik yang digunakan dalam operasi perusahaan, tanpa memandang asalnya, harus diperlakukan dengan sesame sebagia potensi jasa.

Temuan
Dalam kondisi yang khusus seperti ini, suatu pengukur baru kos atas dasar jumlah tunai implisit. Jumlah ni adalah jumlah rupiah uang tunai (kas) yang pasti diperlukan untuk memperoleh sunber alam atau teknik pemrosesan tersebut seandainya keduanya sudah dalam keadaan siap pakai atau status siap dipasarkan atau dikomersilkan.

Kos Dalam Pembelian Kredit
Kos yang sebenarnya dalam transaksi kredit bukanlah beberapa nilai kontrak yang harus dilunasi dalam beberapa kali angsuran tetapi beberapa kos yang sebenarnya pada saat transaksi.

Potongan Tunai dan Keringanan
Kos akan tercatat terlalu tinggi kalau potongan tunai (cash discount) dan keringanan-keringanan (allowances) lain tidak dikurangkan terhadap harga kesepakatan.
Penilaian
Pengukuran (measurement) adalah penentuan angka satuan pengukur terhadap suatu objek untuk menunjukkan makna tertentu objek tersebut.

Tujuan Penilaian Aset
Tujuan penilaian asset harus berpaut dengan tujuan pelaporan keuangan, Tujuan pelaporan keungan adalah menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha.

Nilai Masukan
Nilai masukan didasarkan atas jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk memperoleh asset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam unit usaha.
1. Kos Historis
2. Kos Pengganti
• Nilai penaksiran , Nilai wajar ,Nilai terealisasi bersih dikurangi laba normal
3. Kos Harapan

Nilai Keluaran
Nilai didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya (nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu asset atau potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan usaha melalui pertukran atau konversi.
1. Harga Jual Masa Lalu
2. Harga Jual Sekarang
3. Nilai Terealisasi Harapan
4. Kos Pasar yang Lebih Rendah

Penilaian Menurut FASB
1. Historical cost
2. Current (replacement) cost
3. Current market value
4. Net realizable value
5. Present (or discounted) value of future cash flows

Pengakuan
1. Deteksi adanya asset (detection of existence test)
2. Sumber ekonomika da kewajiban (economic resources and obligation test)
3. Berkaitan dengan entitas (entity association test)
4. Mengandung nilai (non-zero magnitude test)
5. Berkaitan dengn waktu pelaporan (temporal association test)
6. Verifikasi (verification)

Beban Tangguhan
Kos yang mempunyai karakteristik unik sehingga menimbulkan masalah penangguhan pembebanan misalnya adalah yang terlibat dalam transaksi, kejadian, atau keadaan berikut:
1. Sewaguna
2. Bunga selama masa konstruksi asset tetap
3. Riset dari pengembangan
4. Eksploitasi minyak dan gas bumi
5. Eksplorasi minyak valuta asing
6. Sumber daya manusia
7. Kos organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar