Kamis, 29 April 2010

Kewajiban

KEWAJIBAN
Pengertian:
a. Menurut FASB definisi Kewajiban adalah: pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan dan menyerahkan jasa kepada kesatuan lain dimasa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
b. Menurut IASC kewajiban mungkin bisa dikaitkan dalam statement posisi finansial ketika dah hanya ketika:
• Kemungkinan bahwa pengorbanan yag akan datang terhadap potensial servis atau keuntungan ekonomi masa depan akan diperlukan.
• Jumlah dari kewajiban dapat diukur realisasinya
c. Menurut AASB adalah pengorbanan masa depan terhadap potensial servis atau ekonomi manfaat ekonomi masa depan bahwa entitas hadir mengharuskan untuk membuat entitas lainnya sebagai hasil akhir dari transaksi atau akhir kegiatan lainnya.
d. Menurut APB adalah obligasi ekonomi dapat diciptakan dengan diakui dan diukur di dalam kenyamanannya dengan prinsip akuntansi berterima umum. Kewajiban juga terdiri dari bebrapa perbedaan kredit bahwa bukan obligasi tetapi itu di akui dan diukur didalam prinsip akuntansi berterima umum.

Pengorbanan Manfaat Ekonomik
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu obyek harus memuat suatu tugas (duty) atau tanggung jawab (responsibility) kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi, menuaikan, atau melaksanakannya dengan cara mengorbankan manfaat ekonomik yang cukup pasti di masa datang.

Keharusan Sekarang
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu pengorbanan ekonomik di masa datag harus timbul akibat keharusan (obligations and duties) sekarang.

Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu
Untuk mengakui sebagai kewajiban, selain definisi, kriteria yang lain (keterukuran, keberpautan, dan keterandalan) juga harus dipenuhi. Transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk pengakuan.

Hak Kewajiban Tak bersyarat
Konsep hak – kewajiban (unconditional right offset) menyatak bahwa walaupun kontrak telah dtandatangani, salah satu pihak tidak mempunyai kewajiban apapun kontrak telah ditandatangani, salah satu pihak tidak mempunyai kewajiban apapun sebelum pihak lain memenuhi apa yang menjadi pihak lain.
Selanjutnya, most mengemukakan hal yang harus dipertimbangkan untuk memilih saat yang tepat, yaitu:
a) Pemenuhan definisi aset dan kewajiban
b) Kekuatan mengikat (firmness of the comittent) yaitu seberapa kuat bahwa pelaksanaan kontrak tidak dapat dibatalkan
c) Kebermanfaatan bagi keputusan.
Karakteristik Pendukung
Keharusan membayar kas, Identitas terbayar jasa, Berkekuatan hukum
Pengakuan, Pengukuran dan Penilaian
A. Pengakuan
Empat kaidah pengakuan kewajiban yaitu:
Ketersedian dasar hokum, Keterapan konsep dasar konservatisme, Ketertentuan substamsi ekonomik transaksi, Keterukuran nilai kewajiban
Pengakuan kewajiban bergantung
Ketentuan untuk mengakui kewajiban yang berkaitan dengan rugi (FASB):
• Ketertagihan piutang usaha
• Keharusan berkaitan dengan jaminan produku dan kerusakan produk
• Resiko rugi atau kerusakan propertis kesatuan usaha akibat kebakaran, ledakan, dan bahaya lainnya
• Ancaman pengambilalihan aset oleh pemerintah
• Persengketaan yang memberatkan atau menunggu keputusan
• Klaim atau pungutan yag telah diajukan atau yang mungkin yang terjadi.
• Jaminan terhadap utang pihak lain.
• Keharusan bank komersial dalam ikatan standy letters of credit.
• Perjanjian untuk membeli kembali piutang atau asset yang terkait yang telah dijual.

B. Pengukuran
Pengukuran dilakukan setelah suatu kewajiban terukur dengan cukup pasti. Terjadinya kewajiban pada umumnya disertai dengan pemerolehan aset / timbulnya biaya. Pemerolehan aset dapat berupa aset moneter maupun nonmoneter.
Penghargaan sepakatan merupakan suatu kewajiban merefleksi nilai setara tunai atau nilai sekarang kewajiban yaitu jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik seandainya kewajiban dilunasi pada saat terjadinya.
1. Kewajiban dalam pembelian kredit
2. Diskon dan premium utang obligasi
Nilai jatuh tempo = rupiah kesepakatan saat penerbitan obligasi
3. Makna harga efektif obligasi
Makna harga efektif terjadi ketika segera setelah transaksi terjadi.
4. Diskun Obligasi
5. Premium obligasi
6. Kewajiban moneter dan nonmoneter
Kewajiban moneter adalah kewajiban yang pengorbanan sumber ekonomik masa depannya berupa kas dengan jumlah rupiah dan saat yang pasti.
Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyediakan baran dan jasa dengan jumlah dan saat yang cukup pasti yang biasanya timbul karena pnerimaan pembayaran dimuka untuk barang dan jasa tersebut.

C. Penilaian
Kalau pengukuran mengacu pada penentuan nilai sekarang pada saat terjadinya, penilaian mengacu pada penentuan nilai keharusan sekaran pada setiap saat antara terjadinya kewajiban sampai dilunasinya kewajiban. Jadi, penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi.

Pelunasan
Pelunasan merupakan tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk memenuhi kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal usaha.
Pelunasan merupakan pemenuhan secara langsung kepada pihak yang berpiutang.
Pelunasan dapat dibagi 2, yaitu :
• Pelunasan langsung, disebut juga pelunasan yuridis karena kewajiban kepada pihak yang berpiutang secara yuridis harus melalui transaksi langsung yang benar-benar terjadi.
• Pelunasan tidak langsung, terjadi apabila kesatuan usaha melakukan tindakan yang mengarah ke pelunasan. Ex : pembentukan dana khusus, dll.

Transfer aset finansial
Untuk melunasi kewajiban, suatu entitas dapat melakukan transfer aset finansial, barang, atau jasa. Bila kewwajiban dilunasi, pada saat itu pelunasan dianggap tuntas. Lain halnya kalau pelunasan kewajiban dilakukan dengan transfer aset finansial, akan menimbulkan keterlibatan berlanjut antara pentransfer dan aset transferan atau tertranfer.

Pelunasan sebelum jatuh tempo
Bila kewajiban dilunasi pada saat jatuh tempo, nilai jatuh tempo dengan sendirinya merefleksi nilai sekarang kewajiban, sehingga tidak ada elisih antara jumlah rupiah yang dibayar dan nilai nominal.
Bila kewajiban dilunasi seblum jatuh tempo, debitor harus menebus utang tersebut dengan harga pasarnya sehingga terjadi selisih antara nilai bawaan dan nilai penebusan.

Utang terkonversi
Merupakan salah satu instrumen finansial, dimana dapat disebut pula sekuritas utang yang biasanya mempunyai status sebagai kewajiban dan ekuitas.

Pembebasan substantif
Pengakuan kewajiban pada saat terjadinya pembebasan substantif dapat dimanfaatkan oleh debitor untuk melakukan manajemen laba dan peningkatan kinerja secara kosmetik karena keuntungan debitor adalah:
a. Kewajiban dihapus dari nerca sehingga rasio kewajiban-ekuitas membaik.
b. Laba tahun berjalan akan meningkat dengan jumlah untung yang terjadi dalam pengawaakuan kewajiban.
c. Untung pengawaakuan kewajiban tidak dikenai pajak.
d. Bila aset berupa obligasi pemerintah, perusahaan dapat menghemat pajak.
e. Pembebasan substantif memungkinkan perusahaan untuk memperlakukan kewajiban jangka panjang seperti mengelola surat-surat berharga di sisi aset.

Penyajian
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannya sejalan dengan penyajian asset. PSAK No. 1 (pasal 39) menggaris bahwa asset lancer disajikan menurut urutan likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.

Hak mengkompensasi
Kehendak manajemen tidak cukup kuat untuk menimbulkan apa yang disebut hak mengkompensasi atau hak mengontra.
Berbagai syarat agar kondisi untuk melakukan hak mengkompensasi diperbolehkan :
1. Kontrak bersyarat, kontrak yang hak dan kewajibannya bergantung pada kejadian masa datang yang belum tentu terjadi.
2. Kontrak pertukaran, kontrak yang mewajibkan adanya pertukaran asset dan kewajiban di masa datang.
Secara umum, pengkompensasian asset dan kewajiban dalam neraca tidak layak, kecuali terdapat hak mengontra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar