Kamis, 29 April 2010

Investasi Dalam Sekuritas Hutang

INVESTASI

INVESTASI DALAM SEKURITAS HUTANG
Sekuritas hutang adalah instrumen yang menunjukkan hubungan kreditor dengan suatu perusahaan.
Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah untuk tujuan akuntansi dan pelaporan. Ketiga kategori ini adalah sebagai berikut :
1. Dimiliki sampai jatuh tempo.
2. Perdagangan.
3. Tersedia untuk dijual.
Biaya diamortisasi adalah biaya perolehan/akuisisi yang disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi, jika dianggap tepat. Nilai wajar adalah jumlah yang digunakan bila instrumen keuangan dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan, selain dari penjualan terpaksa atau likuidasi.
a. Sekuritas yang Dimiliki Sampai Jatuh Tempo
Hanya sekuritas hutang yang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo karena, menurut definisinya, sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh tempo. Sekuritas harus diklasifikasikan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo hanya jika entitas yang melaporkan mempunyai (1) nilai positif (2) kemampuan untuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo.
Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo dipertanggungjawabkan sebesar biaya yang diamortisasi, bukan pada nilai wajarnya. Karena sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo tidak disesuaikan ke nilai wajar, maka sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba yang dilaporkan atau modal yang dilaporkan seperti halnya sekuritas perdagangan dan sekuritas yang tersedia untuk dijual.
b. Sekuritas yang Tersedia Untuk Dijual.
Investasi dalam sekuritas hutang yang termasuk dalam kategori tersedia untuk dijual dilaporkan sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan perubahan nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual dicatat dalam akun keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. Akun ini dilaporkan sebagai laba komprohensif lainnya dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai direalisasi. Jadi, perubahan nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai sekuritas itu dijual. Pendekatan ini mengurangi volatilitas laba bersih.
c. Sekuritas Perdagangan
Sekuritas perdagangan dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode waktu yang singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan sering dilakukan, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilakan laba dari selisih harga jangkah pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari tiga bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.

INVESTASI DALAM SEKURITAS EKUITAS
Sekuritas ekuitas digambarkan sebagai sekuritas yang menunjukkan bagian bagian kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen, atau modal saham lainnya.
Investasi oleh satu perusahaan dalam saham biasa perusahaan lain dapat diklasifikasikan menurut persentase saham dengan hak suara investee yang dimiliki investor.
a. Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar)-investor mempunyai hak pasif.
b. Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas)-investor mempunyai pengaruh yang signifikan.
c. Kepemilikan lebih dari 50% (laporan konsolidasi)-investor mempunyai hak mengendalikan.

MASALAH PELAPORAN LAINNYA
a. Penyajian Investasi Dalam Laporan Keuangan
Penyesuaian Reklasifikasi
Perusahaan mempunyai opsi untuk menampilkan komponen-komponen laba komprehensif lainnya tersebut (1) dalam laporan laba-rugi dan laba komprehensif gabungan, (2) dalam laporan komprehensif yang terpisah yang dimulai dengan laba bersih, atau (3) dalam laporan ekuitas pemegang saham.
Pelaporan perubahan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dalam laba komprehensif bersifat langsung kecuali jika sekuritas dijual selama tahun berjalan. Dalam situasi ini, terjadi perhitungan ganda apanila keuntungan atau kerugian yang direalisasi dilaporkan tidak hanya sebagai bagian dari laba bersih tetapi juga diperlihatkan sebagai bagian dari laba komprehensif lain dalam periode berjalan atau dalam periode sebaelumnya.
b. Penurunan Nilai
Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah investasi itu mengalami penurunan nilai (impairment) yang bersifat tidak temporer. Kepailitan atau krisis likuiditas signifikan yang dialami investee adalah contoh-contoh situasi yang menunjukan hilangnya nilai itu bagi investor mungkin bersifat permanen. Jika penurunan dianggap tidak temporer, maka dasar biaya dari setiap sekuritas diturunkan sampai kedasar biaya yang baru. Jumlah penurunan itu diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasikan dan karenanya dimasukkan dalam laba bersih.
c. Transfer Di Antara Kategori
Transfer diantara setiap kategori diperhitungkan sebesar nilai wajar. Jadi, jika sekuritas yang tersedia untuk dijual ditransfer ke investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo, maka investasi baru ini dicatat pada tanggal transfer sebesar nilai wajar kategori yang baru. Demikian pula, jika investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo ditransfer menjadi investasi yang tersedia untuk dijual, maka investasi yang baru dicatat pada nilai wajarnya.
d. Kontrofersi Nilai Wajar
1. Pengukuran Berdasarkan Niat
2. Perdagangan Keuntungan
3. Kewajiban Tidak Dinilai Secara Wajar.

1 komentar: