Kamis, 29 April 2010

Aktiva Tak Berwujud

AKTIVA TAK BERWUJUD

A. KARAKTERISTIK AKTIVA TAK BERWUJUD.
 Aktiva tak berwujud memeiliki tiga karateristik utama :
1. Kurang memeiliki eksistensi fisik.
2. Bukan merupakan instrument keuangan.
3. Bersifat jangka panjang dan menjadi subyek amortisasi. Aktiva tak berwujud menyajikan jasa selama periode bertahun-tahun.
 Aktiva tak berwujud dibagi lagi berdasarkan karakteristik berikut:
1. Dapat diidentifikasi.
2. Cara perolehan.
3. Periode manfaat yang diharapkan.
4. Terpisah dari perusahaan secara keseluruhan.
Pembagian ini menyediakan wawasan mengenai bagaimana persyaratan pelaporan untuk aktiva tak berwujud telah dikembangkan.

B. PENILAIAN
 Aktiva Tak Berwujud yang Dibeli
 Aktiva Tak Bewujud yang dibuat secara Internal
Perlakuan Akuntansi mengenai dua jenis aktiva tak berwujud:
1. Aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi secara khusus.
Cara perolehan:
a. Dibeli: dikapitalisasi.
b. Dibuat secara internal: dibebankan kecuali biaya itu.
2. Aktiva tak berwujud jenis goodwill.
Cara perolehan:
a. Dibeli: dikapitalisasi.
b. Dibuat secara internal: dibebankan.
C. AMORTISASI
• Adalah: jatuh tempo aktiva tak berwujud.
• Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan masa manfaat:
1. Ketentuan hokum, peraturan atau kontraktual.
2. Ketentuan untuk pembaharuan atau perpanjangan.
3. Pengaruh keusangan, permintaan, persaingan dan factor-faktor ekonomi lainnya.
4. Masa manfaat dapat pararel dengan ekspektasi umur pelayanan dari pribadi atau kelompok karyawan.
5. Tindakan yang diharapkan dari para pesaing dan yang lain dapat membatasi keunggulankompetitif.
6. Masa manfaat yang tampaknya tidak terbatas mungkin pada kenyataannya dapat menjadi tidak pasti dan manfaatnya tidak dapat memproyeksikan secara layak.
7. Suatu aktifa tak berwujud dapat terdiri dari gabungan banyak factor indifidual dengan umur efektif yang berfariasi.

D. AKTIFA TAK BERWUJUD YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI SECARA KHUSUS.
 Paten
Dua jenis utama paten adalah paten produk (product patents), yang meliputi produk fisik aktual, dan paen proses (process patents), yang mengatur proses untuk membuat suatu produk. Paten memberikan kepada pemegangnya hak eksklusif untuk menggunakan, membuat, dan menjual suatu produk atau proses selama periode 20 tahun tanpa campur tangan atau pelanggan dari pihak lain. Dengan hak ekslusif ini, keuntungan dapat diraih.

 Hak Cipta
Hak cipta (copyrights) merupakan hak yang diberikan pemerintah kepada para penulis, pelukis, pemusik, pematung, dan seniman lain atas kreasi dan ekspresi mereka. Hak cipta diberikan selama umur penciptanya ditambah 50 tahun, dan memberikan kepada pemilik, atau pewarisnya, hak ekslusif untuk memproduksi ulang dan menjual suatu pekerjaan artistik atau yang dipublikasikan.

 Merek Dagang dan Nama Dagang
Merek dagang (trademark) atau nama dagang (trade name) adalah suatu kata, frasa, atau simbul yang membedakan atau mengidentifikasai sutu perusahaan atau produk tertentu. Untuk sejumlah pembaharuan kembali yang tak terbatas dalam masing-masing periode selama 20 tahun, sehingga perusahaan yang menggunakan merek dagang yang telah ditetapkan dapat menganggapnya memiliki umur tak terbatas.

 Leasehold
Leasehold adalah suatu persetujuan kontraktual antara lessor (pemilik properti) dan lessee (penyewa property) yang memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan property tertentu, yang dimiliki oleh pemilik atau leesor, selama periode waktu tertentu sebagai imbalan atas pembayaran kas yang telah ditetapkan da pada umumya secara periodic.
Masalah khusus muncul pad situasi-situasi berikut:
1. Pembayaran di muka lease.
2. Pengembagan leasehold.
3. Lease modal.


 Waralaba dan Lisensi
Suatu waralaba (franchise) adalah perjanjian kontraktual di mana pemilik waralaba (franchisor) memberikan hak kepada pemegang waralaba (franchisee) untuk menjual produk atau jasa tertentu, untuk menggunakan merek dagang atau nama dagang tertentu, atau melakukan fungsi-fungsi tertentu, biasanya di daerah geografis yang telah ditentukan.

E. GOODWILL.
 Pencatatan Goodwill
1. Goodwill yang diciptakan secara Internal.
Goodwill yang dihasilkan secara internal tidak boleh dikapitalisasi dalam akun, karena pengukuran komponen goodwiil terlalu kompleks dan menghubungkan setiap biaya dengan manfaat masa depan sangat sulit.
2. Goodwill yang Dibeli.
Goodwill hanya dicatat jika keseluruhan perusahaan dibeli, karena goodwill merupakan suatu penilaian “going concern” dan tidak dapat dipisahkan dari perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencatat goodwill, nilai pasar wajar dari aktiva berwujud bersih dan dan aktuva tak berwujud yang dapat diidentifikasi dibandingkan dengan harga beli perusahan yang diperoleh. Perbedaaannya dianggap sebagai goodwill, yang menyebabkan mengapa goodwill kadang-kadang disebut sebagai akun “penyumbat” atau “pengisi kesenjangan” atau “penilaian induk (master valuation)”. Goodwill adalah sisa: kelebihan biaya atas nilai wajar aktiva bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi.




 Amortisasi Goodwill
Setelah goodwill diakui dalam akun, maka akan diamortisasi. Tiga pendekatan dasar yang disarankan:
1. Membebankan goodwill dengan segera ke ekuitas pemegang saham.
2. Mempertahankan goodwill untuk jangka waktu tidak terbatas kecuali terjadi penurunan nilai.
3. Mengamortisasi goodwill selama masa manfaat.
APB Opinion No.17 menyatakan bahwa goodwill harus dihapus selama masa manfaatnya yang bergantung pada banyak faktor seperti batasan peraturan, permintaan, persaingan, dan keusangan. Profesi akuntan menyatakan bahwa goodwill tidak boleh langsung dihapus atau diamortisasi selama lebih dari 40 tahun.Amortisasi goodwill harus dihitung dengan menggunakan metode garis lurus kecuali jika metode lainnya dianggap lebih sesuai.
 Goodwill Negatif – Badwill
Godwill negative, yang sering disebut secara tidak tepat sebagai badwill, atau pembelian bersaing, muncul ketika nilai pasar wajar aktiva yang diperoleh lebih tinggi daripada harga beli aktiva bersangkutan.
APB Opinion No.16 menyatakan bahwa kelebihan nilai yang ditetapkan pada aktiva tidak lancar perusahaan yang diakuisisi (kecuali investasi jangka panjang dalam sekuritas).

F. PENURUNAN NILAI AKTIVA TAK BERWUJUD.
Perlakuan akuntansi untuk penurunan nilai aktiva tak berwujud dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Aktiva Tak Berwujud yang bisa diidentifikasikan secara terpisah.
2. Aktiva Tak Berwujud yang tidak bisa diidentifikasikan secara terpisah.

G. PENGHENTIAN DAN PELEPASAN
Berdasrkan PSAK 19 ( IAI, 2004 ), suatu aktiva tak berwujud tidak boleh diakui lagi dan harus dihapus dari neraca saat aktiva tersebut dilepas, atau ketika tidak ada lagi manfaat ekonomisnya di masa depan yang diharapkan dari penggunaanya. Selisih antara niali buku aktifa tak berwujud tersebut dengan jumlah penerimaan dari pelepasannya akan diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.

H. PENGUNGKAPAN
Informasi yang harus disajikan dalam laporan keuangan untuk setiap
golongan aktiva tak berwujud sebagai berikut :
1. Masa manfaat atau tingkat amortisasi yang digunakan.
2. Metode amortisasi yang digunakan.
3. Nilai perolehan dan akumulasi amortisasi pada awal dan akhir periode.
4. Unsur pada laporan keuangan yang di dalam nya terdapat amortisasi aktifa tak berwujud.
5. Rekonsiliasi nilai pada awal dan akhir periode.

1 komentar:

  1. The Basics Of Baccarat – Definition & Examples - Worrione
    Learn how to play a baccarat game and learn how 바카라 to make 샌즈카지노 it in 2021. Learn how to play หาเงินออนไลน์ Baccarat with friends, get the best odds and try

    BalasHapus